Sabtu, 14 Oktober 2017

Pengantar Teknologi Sistem Cerdas #

Jurnal “Perancangan dan Implementasi Robot Cerdas Pemadam Api”



            Apakah bisa membuat mesin menjadi cerdas? Ya, kita dapat membuat mesin apapun menjadi cerdas dengan memberikan kombinasi komponen prosesor sebagai otak, algoritma sebagai pikiran dan logika, serta sensor-sensor sebagai indera. Dengan ketiga komponen ini kita dapat membuat mesin menjadi cerdas, dalam kata lain cerdas merujuk pada kemampuan mesin tersebut untuk menyelesaikan masalah dengan algoritma yang sudah ditentukan, jadi sebenarnya mesin tersebut tidak memiliki pikiran yang berjalan sendiri, melainkan set instruksi atau algoritma bagaimana cara untuk menyelesaikan masalah tertentu dengan keadaan tertentu.

             Contoh disini adalah mesin berupa robot cerdas pemadam api, mesin ini akan mendeteksi panas dan tingkat cahaya dari api dan melakukan perhitungan sensorik, data akan dimasukkan kedalam proses algoritma, dan pada akhirnya mengeluarkan output berupa instruksi untuk menjalankan motor yang menggerakkan mesin tersebut serta memadamkan api.

             Dari contoh diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa mesin dapat menjadi cerdas, tetapi cerdas dalam melakukan penyelesaian masalah dimana masalah tersebut adalah dasar dari desain mesin tersebut, tentunya kita tidak bisa membuat mesin pemadam api untuk membuat kopi setiap pagi hari secara otomatis atau membangunkan kita untuk mengerjakan tugas tiap malam secara otomatis. Mesin harus diprogram, diberikan algoritma, diberikan sensor-sensor untuk merasakan dunia, diberikan pusat pemroses data, dan hal-hal lain agar menjadi cerdas dalam penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan dan desainnya.

              Apakah kita mampu membuat suatu mesin yang lebih cerdas dari manusia? Mungkin, tetapi untuk saat ini masih belum memungkinkan karena seperti yang saya tuliskan diatas bahwa mesin bekerja dengan set instruksi yang sudah diprogram sebelumnya, dimana untuk menjadi lebih cerdas dari manusia mesin haruslah mempunyai pikiran yang berjalan sendiri, tidak hanya menjalankan set instruksi, mesin harus memiliki intuisi untuk melebihi kapasitas manusia sebagai pencipta mesin tersebut.

             Jika suatu mesin dapat melakukan pemikirannya sendiri dan memiliki emosi maka mesin tersebut dapat dikatakan hidup dan memiliki kecerdasan lebih dari manusia, dengan kemampuan mesin untuk menghitung dengan cepat dan melakukan tugas berulang-ulang dengan tepat maka kecerdasan tadi akan melewati kecerdasan manusia, apalagi jika mesin tersebut saling terhubung, maka kecerdasan akan meningkat secara eksponensial, sebagaimana manusia melakukan interaksi sosial, tetapi dalam kecepatan, akurasi, dan efisiensi yang jutaan kali lipat.


Sumber : http://telekontran.te.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-1/telekontran-vol-1-no-1-januari-2013-paper-6-rodi-hartono.pdf/pdf/telekontran-vol-1-no-1-januari-2013-paper-6-rodi-hartono.pdf


Popular Posts