Minggu, 20 November 2016

TEORI ORGANISASI UMUM


NAJIHA BRILIANTI
14115959
2KA01

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI


   A.    Pengertian Perubahan Dan Pengembangan Organisasi

Pengertian perubahan organisasi

     1.       Perubahan organisasi adalah kegiatan episodic, artinya perubahan dimulai pda satu titik, berlanjut       melalui serangkaian tahap, dan mencapai puncaka dalam hasil yang diharapkan oleh mereka yang       terlibat berupa perbaikan dari titik awal. Perubahan memiliki permulaan, pertengahan dan akhir

     2.       Perubahan organisasi atau pembaharuan organisasi (organizational change) didefinisikan sebagai       pengadopsian ide-ide atau perilaku baru oleh sebuah organisasi. Organiasasi dirancang untuk               beradaptasi dengan peruabahan lingkungan melalui pembaharuan dan pengembangan internal. 

     3.       Perubahan organisasi dicirikan dengan berbagai usaha penyesuaian-penyesuaian disain organisasi       di waktu mendatang. Pengelolaan perubahan secara efektif tidak hanya diperlukan bagi                       kelangsungan hidup organisasi, tetapi juga sebagai tantangan pengembangan. Dalam pengertian         lain perubahan organisasi merupakan proses penyesuaian desain organisasi terhadap kondisi               lingkungan yang dihadapi. Perubahan dapat bersifat reaktif dan proaktif

Pengertian Pengembangan Organisasi

    1.       Pengembangan organisasi adalah suatu perspektif tentang perubahan sosial yang direncanakan dan     yang dibina. Hal ini menyangkut inovasi yang menyiratkan perubahan kualitatif dalam norma, pola     perilaku dalam hubungan perorangan dan hubungan kelompok dalam persepsi tujuan maupun             metode. Pengembangan organisasi dapat dirumuskan sebagai perencanaan, penataan dan                     bimbingan dari organisasi baru atau yang disusun kembali;

a.       yang mewujudkan perubahan dalam nilai-nilai, teknologi fisik dan atau sosial,
b.       Menetapkan, mengembangkan dan melindungi hubungan-hubungan normatif dan pola-pola tindakan yang baru, dan
c.       Memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan tersebut.

      Secara ringkas pengembangan organisasi mencakup juga penyusunan kembali struktur organisasi, dan berkaitan dengan keseluruhan faktor yang mempengaruhi tugas dan fungsi seluruh organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan organisasi atau mempengaruhi desain organisasi adalah faktor lingkungan eskternal dan internal organisasi.


   B.     KEKUATAN-KEKUATAN PENYEBAB PERUBAHAN

Kekuatan-kekuatan eksternal

Perubahan organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variable eksternal seperti system politik, ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan berbagai SDA, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan adalah beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun langgganan dalam tahun-tahun terakhir.

Kekuatan-kekuatan perubahan eksternal, meliputi :

     1.       Kebudayaan
     2.       Pendidikan
     3.       Sosial
     4.       Politik
     5.       Ekonomi
     6.       Teknologi

Kekuatan-kekuatan internal :

Kekuatan-kekuatan pengubah internal merupakan hasil dari factor-faktor seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru serta sikap dan perilaku para karyawan. Sikap dan ketidak puasan karyawan seperti ditunjukkan dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam kebijaksanaan dan praktek manajemen.

Kekuatan-kekuatan perubahan internal, meliputi :

     1.       Kegiatan-kegiatan karyawan
     2.       Tujuan organisasi
     3.       Strategi dan kebijaksanaa
     4.       Teknologi


   C.     LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI

Langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi, Langkah tersebut terdiri dari :

     1.       Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat          menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi.            Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik,                  ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai                  dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat        negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan            organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan,                      perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang            tidak tersedia sebelumnya.

     2.       Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang        terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus          diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.

     3.       Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi            harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka                  meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta            pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

     4.       Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.

     5.       Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau            negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti                    berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.

     6.       Mengadakan perubahan struktur organisasi.

     7.       Mengubah sikap dan perilaku pegawai.

     8.       Mengubah tata aliran kerja.

     9.       Mengubah peralatan kerja.

     10.   Mengubah prosedur kerja.

     11.   Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.



   D.    PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI

Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui 4 tahapan berikut ini.

Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengankeputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya sumberdayanya secara tidak efektif.

Tahap 2 : merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi perusahaansekarang dari tujuan yang hendak di capai atau sumber daya-sumber daya yang tersediauntuk pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkutwaktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencanadapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua inimemerlukan informasi-terutama keuangan dan data statistik yang didapat melaluikomunikasi dalam organisasi.

Tahap 3 : mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Segala kekuatan dankelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukurkemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intren dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya,atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walau pun sulit dilakukan, antisipasi keadaan,masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalahbagian esensi dari proses perencanaan.

Tahap 4 : mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaiantujuan
Tahap terakhir dalam proses perncanaan meliputi pengembangaan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut danpemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.



Jumat, 11 November 2016

 

NAJIHA BRILIANTI
14115959
2KA01

TEORI ORGANISASI UMUM


   A.      PENGERTIAN STRUKTUR ORGANISASI

                Struktur organisasi adalah langkah terencana dalam suatu perusahaan untuk melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Pengertian yang jelas tentang struktur organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

    1.       Struktur organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka      kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins dan          Coulter, 2007:284). 
    2.       Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi       dikelolah (Handoko, 2003:169). 
    3.       Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson dkk,                 2002:9). 
    4.       Struktur organisasi yaitu menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan     dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan Universitas Sumatera Utara pekerjaan, garis           perintah dan tanggungjawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan,                     2004:128). 

Ada enam elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketiak akan mendesain struktur organisasi. Ke-enam elemen tersebut meliputi :

    1.       Spesialisasi Pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam              beberapa pekerjaan tersendiri
    2.       Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-       sama
    3.       Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak                   organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa                     Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk                         memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi
    4.       Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara               efisien dan efektif
    5.       Sentralisasi Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan                terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
    6.       Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
  

    B.      DESAIN STURKTUR ORGANISASI YANG UMUM

1.       Struktur Sederhana
                Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi.
2.       Struktur Birokrasi
                Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
3.       Struktur Matrik
                Struktur matrik adalah sebuah struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll.

    C.      MODEL-MODEL STRUKTUR ORGANISASI

1. Model Mekanistik
  1. Mechanistic. Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis. 
  2. Mostly Mechanistic. Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut
2. Model Organik
  1. Organic. Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
  2. Mostly Organic Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut. 
   D.      FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN STRUKTUR ORGANISASI

    1.       Strategi. Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai       sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi maka logis kalau strategi dan                  struktur harus terkait erat. Lebih tepatnya, struktur harus mengikuti strategi
    2.       Ukuran. Ukuran adalah besarnya suatu organisasi yang terlihat dari jumlah orang dalam organisasi      tersebut.
    3.       Teknologi Organisasi. Teknologi organisasi adalah dasar dari subsistem produksi, termasuk teknik      dan cara yang digunakan untuk mengubah input organisasi menjadi output.
    4.       Lingkungan. Lingkungan mencakup seluruh elemen di luar lingkup organisasi. Elemen kunci             mencakup industri, pemerintah, pelanggan, pemasok dan komunitas finansial.


Sumber :



Minggu, 06 November 2016



INOVASI TEKNOLOGI MASA DEPAN



   1.       Gestural Computing



Computer berbasis hologram yang mana dapat di gerakan/gunakan dengan gestur tangan atau menggunakan benda lainnya( selain mouse dan keyboard ). Computer ini masih dalam tahap perkembangan namun di film – film hollywood seperti The Avengers dan Mission Impossible sudah bisa dilihat.

   2.       Future Street Cleaner



Pembersih, dan bukan cuma debu doang, dia bisa “memilah – milah” kotoran sehingga kotoran tersebut dapat lebih mudah diproses. Sebenarnya alat ini sudah ada di luar negeri bagian barat seperti amerika namun masih belum sampai ke tahap selanjutnya.

   3.       Komputer Kuantum



Jika Anda gemar bermain game terutama game di komputer, pastilah membutuhkan kapasitas yang besar entah di ram memory atau bagian lainnya. Di dunia ini ada sebuah komputer yang memiliki kecepatan tinggi, yaitu komputer kuantum, sebuah PC yang memiliki kecepatan ribuan kali dari komputer canggih saat ini. Untuk mengetesnya, para ahli sudah menggunakan komputer ini untuk memecahkan kode sampai 140 digit dengan waktu beberapa menit.

   4.       Meta Space Glasses



Mungkin sebagian dari Anda sudah mengetahui Google Glass, bukan? Ya, sebuah kacamata yang dikombinasikan dengan smartphone. Namun, ada yang lebih canggih lagi dari teknologi tersebut, yaitu Space Glass, sebuah kacamata yang berteknologi tinggi yang membuat kehidupan kita lebih simple dan mudah. Cara kerja teknologi ini adalah ketika kita menggunakan space glass dapat menyentuh benda-benda buatan kacamata tersebut dan merangkainya, ataupun melakukan hal lainnya.

   5.       Teknologi Asisten Pribadi



Teknologi ini masih berkaitan dengan robot, namun robot yang tidak nyata, tapi dapat membantu manusia. Teknologi ini tersemak di dalam smartphone, seperti Cortana di Windows Phone, Google Now di Android.

   6.       Hoverboard.



Kabar gembira buat para pecinta olahraga skate board! Hoverboard, dirancang oleh Lexus yang merupakan perusahaan otomotif asal Jepang, merupakan skate board tanpa roda. Lalu, gimana cara kerjanya? Dengan memanfaatkan udara yang dihempaskan dari dalam Hoverboard itu sendiri, Hoverboard akan melayang di atas tanah, atau bahkan di atas air! Kapan lagi bisa main skate di atas air?

   7.       Spying Insects



Nih teknologi berguna untuk jadi mainan anak – anak nanti. Penelitinya si dari Universitas Cornell, dan katanya teknologi baterenya dari batere ‘Radioaktif isotop Nickel 23″ dan tidak berbahaya untuk manusia. Dan FYI ini katanya serangga ini adalah serangga “Hybrid”.

   8.       Robot



Anda pasti sudah kenal teknologi ini, bukan? Ya, teknologi yang dapat mengerjakan tugas fisik menggunakan control manusia atau program. Robot ini memang sudah banyak dikembangkan di berbagai Negara. Berbagai macam tugas robot diciptakan demi menunjang tugas kehidupan manusia baik di industri maupun kehidupan sehari-hari.

   9.       Car-to-Car Communication



Pernahkah kamu membayangkan ada sebuah mobil tanpa sopir dengan teknologi canggih? Saat ini, General Motors sedang bekerja sama dengan University of Michigan dan National Highway Traffic Safety Administration untuk mengembangkan perangkat lunak baru sebagai pengaman dalam berkendara bernama Car-to-car Communication.
Perangkat lunak Car-to-car Communication mampu mentransmisikan posisi, kecepatan, penggunaan rem, dan data-data lainnya kepada semua mobil yang ada di dekatnya. Perubahan algoritma akan dikumpulkan setiap detiknya dan diberitahukan kepada sopir jika terjadi ancaman atau bahaya dari kendaraan lain. Sistem ini sangat berpotensi untuk mengurangi tingkat kecelakaan saat berkendara sekaligus mempromosikan bagaimana cara menyetir mobil yang aman.

   10.   Nano-Architecture




Paradigma konvensional mengatakan bahwa material berat bersifat keras dan material ringan bersifat fleksibel. Teknologi Nano-Architecture membuktikan bahwa aturan paradigma diatas bisa direalisasikan dalam teknologi Nano. Peneliti dari universitas teknik terbaik dunia seperti Massachussets Institute of TechnologyCaltech, dan Lawrence Livermore National Laboratory sedang menguji bagaimana menggunakan material-material bangunan dalam baterai-baterai bertenaga high density. Teknologi ini diharapapkan dapat membuat bahan material dari yang sangat keras hingga yang paling lunak agar mampu mampu menghasilkan berbagai varietas produk di masa depan.

Sumber :

Jumat, 04 November 2016


NAJIHA BRILIANTI
2KA01
14115959

TEORI ORGANISASI UMUM 2


KEPEMIMPINAN

 
   A.      Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan kelompok dalam rencana perumusan serta pencapaian tujuan. Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pengertian pemimpin yaitu satu peran atau ketua dalam sistem di satu organisasi atau kelompok. Sedang kepemimpinan adalah kekuatan yang dipunyai seorang untuk merubah beberapa orang untuk bekerja meraih maksud serta tujuan.
Kepemimpinan merupakan proses merubah atau memberi contoh seorang pemimpin pada pengikutnya dalam usaha meraih tujuan organisasi. Langkah alamiah mempelajari kepemimpinan yaitu ” mengerjakannya dalam kerja ” dengan tindakan seperti pekerjaan pada seorang seniman pakar, pengrajin, atau praktisi.

   B.      Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli

a.       George R. Terry (1972 : 458) : Menurut George R. Terry kepemimpinan yaitu kegiatan memengaruhi beberapa orang agar diarahkan meraih tujuan organisasi.

b.       Jacobs dan Jacques (1990 : 281) : Menurut Jacobs dan Jacques kepemimpinan yaitu satu sistem memberi makna pada usaha kolektif, dan menyebabkan kesediaan untuk melakukan usaha yang dikehendaki untuk meraih tujuan.

c.       Hemhiel dan Coons (1957 : 7) : Menurut Hemhiel dan Coons, pengertian kepemimpinan yaitu tingkah laku dari seorang individu yang memimpin beberapa kegiatan satu kelompok ke satu tujuan yang dapat diraih bersama-sama (shared goal).

d.       Ralph M. Stogdill : Pengertian kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill yaitu satu sistem memengaruhi beberapa aktivitas sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka mengambil keputusan serta meraih tujuan.

e.       Prof. Kimbal Young : Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi dilandasi kekuatan pribadi yang mampu mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan suatu hal, berdasar pada penerimaan oleh kelompoknya serta mempunyai keterampilan spesial yang pas untuk kondisi spesial.

   C.      Fungsi Kepemimpinan 



Fungsi Kepemimpinan Secara Umum - Kepemimpinan memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut...

a.       Memprakarsai struktur organisasi 

b.       Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam organisasi agar dapat berjalan dengan efektif.


c.        Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien dalam mencapai tujuan tersebut. 

d.       Mengatasi pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang. 

e.       Mengadakan revisi, perubahan, inovasi pengembangna dan penyempurnaan dalam organisais.

Pada hakikatnya, fungsi kepemimpinan terdiri dari dua aspek yaitu sebagai berikut... 

f.         Fungsi Administrasi, yaitu mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya. 

g.       Fungsi Sebagai Top Manajemen, adalah mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controlong, dsb. 


   D.      Teori-teori dalam Kepemimpinan

a.       Teori Sifat

Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.

Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:

1.       Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;

2.       Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.

3.       Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan.

b.       Teori Perilaku

Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:

1.       Perilaku seorang pemimpin yang cenderung mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung, membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.

2.       Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.

c.       Teori Situasional

Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah

1.       Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas.

2.       Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.

3.       Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.

4.       Norma yang dianut kelompok.

5.       Rentang kendali.

6.       Ancaman dari luar organisasi.

7.       Tingkat stress.

8.       Iklim yang terdapat dalam organisasi.

   E.       Topologi Kepemimpinan

Tipologi kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:

a.       Tipe Otokratis.

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

b.       Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

c.       Tipe Paternalistis.

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.


d.       Tipe Karismatik.

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu.

e.       Tipe Demokratis.

Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

   F.       Faktor – factor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Dalam melaksanakan tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu, kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan situasi waktu kepemimpina kita laksanakan.
Factor-faktor yang berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan, cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam bidang kepemimpinan.

   G.      Implikasi Manajerial Kepemimpinan Dalam Organisasi

Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan kualitasnya.

Sumber :


Popular Posts