NAJIHA BRILIANTI
2KA01
14115959
TEORI ORGANISASI UMUM 2
KEPEMIMPINAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi kegiatan kelompok dalam rencana perumusan serta pencapaian tujuan.
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pengertian pemimpin yaitu satu peran
atau ketua dalam sistem di satu organisasi atau kelompok. Sedang kepemimpinan
adalah kekuatan yang dipunyai seorang untuk merubah beberapa orang untuk
bekerja meraih maksud serta tujuan.
Kepemimpinan merupakan proses
merubah atau memberi contoh seorang pemimpin pada pengikutnya dalam usaha
meraih tujuan organisasi. Langkah alamiah mempelajari kepemimpinan yaitu ”
mengerjakannya dalam kerja ” dengan tindakan seperti pekerjaan pada seorang
seniman pakar, pengrajin, atau praktisi.
B.
Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli
a.
George R.
Terry (1972 : 458) : Menurut George R. Terry kepemimpinan yaitu kegiatan
memengaruhi beberapa orang agar diarahkan meraih tujuan organisasi.
b.
Jacobs
dan Jacques (1990 : 281) : Menurut Jacobs dan Jacques kepemimpinan yaitu
satu sistem memberi makna pada usaha kolektif, dan menyebabkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang dikehendaki untuk meraih tujuan.
c.
Hemhiel
dan Coons (1957 : 7) : Menurut Hemhiel dan Coons, pengertian kepemimpinan
yaitu tingkah laku dari seorang individu yang memimpin beberapa kegiatan satu
kelompok ke satu tujuan yang dapat diraih bersama-sama (shared goal).
d.
Ralph M.
Stogdill : Pengertian kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill yaitu satu
sistem memengaruhi beberapa aktivitas sekelompok orang yang terorganisasi dalam
usaha mereka mengambil keputusan serta meraih tujuan.
e.
Prof.
Kimbal Young : Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi dilandasi
kekuatan pribadi yang mampu mendorong atau mengajak orang lain untuk melakukan
suatu hal, berdasar pada penerimaan oleh kelompoknya serta mempunyai
keterampilan spesial yang pas untuk kondisi spesial.
C.
Fungsi Kepemimpinan
Fungsi Kepemimpinan Secara Umum - Kepemimpinan
memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut...
a. Memprakarsai
struktur organisasi
b. Menjaga
koordinasi dan integrasi di dalam organisasi agar dapat berjalan dengan
efektif.
c.
Merumuskan tujuan institusional atau
organisasional dan menentukan sarana serta cara-cara yang efisien dalam
mencapai tujuan tersebut.
d. Mengatasi
pertentangan serta konflik-konflik yang muncul dan mengadakan evaluasi serta
evaluasi ulang.
e. Mengadakan
revisi, perubahan, inovasi pengembangna dan penyempurnaan dalam organisais.
Pada hakikatnya, fungsi kepemimpinan
terdiri dari dua aspek yaitu sebagai berikut...
f.
Fungsi Administrasi, yaitu mengadakan formulasi
kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
g. Fungsi
Sebagai Top Manajemen, adalah mengadakan planning, organizing, staffing,
directing, commanding, controlong, dsb.
D. Teori-teori dalam Kepemimpinan
a.
Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya.
Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
1.
Pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang
kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas,
orientasi masa depan; – sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang
tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang
antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;
2.
Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang,
analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting,
keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif.
3.
Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan
(antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara
sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap
sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral
dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri
atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang
menerapkan prinsip keteladanan.
b.
Teori Perilaku
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
1.
Perilaku seorang pemimpin yang cenderung
mementingkan bawahan memiliki ciri ramah tamah,mau berkonsultasi, mendukung,
membela, mendengarkan, menerima usul dan memikirkan kesejahteraan bawahan serta
memperlakukannya setingkat dirinya. Di samping itu terdapat pula kecenderungan
perilaku pemimpin yang lebih mementingkan tugas organisasi.
2.
Berorientasi kepada bawahan dan produksi perilaku
pemimpin yang berorientasi kepada bawahan ditandai oleh penekanan pada hubungan
atasan-bawahan, perhatian pribadi pemimpin pada pemuasan kebutuhan bawahan
serta menerima perbedaan kepribadian, kemampuan dan perilaku bawahan.
c.
Teori Situasional
Keberhasilan seorang pemimpin menurut teori situasional ditentukan oleh ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang. Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P. Siagian (1994:129) adalah
1.
Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas.
2.
Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan.
3.
Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan.
4.
Norma yang dianut kelompok.
5.
Rentang kendali.
6.
Ancaman dari luar organisasi.
7.
Tingkat stress.
8.
Iklim yang terdapat dalam organisasi.
E.
Topologi
Kepemimpinan
Tipologi
kepemimpinan disusun dengan titik tolak interaksi personal yang ada dalam
kelompok . Tipe-tipe pemimpin dalam tipologi ini dapat dikelompokkan dalam
kelompok tipe berdasarkan jenis-jenisnya antara lain:
a.
Tipe Otokratis.
Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki kriteria atau ciri sebagai berikut: Menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi, Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, Menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat, Terlalu tergantung kepada kekuasaan formalnya, Dalam tindakan pengge-rakkannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.
b.
Tipe Militeristis
Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang pemimpin tipe militerisme berbeda dengan seorang pemimpin organisasi militer. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
c.
Tipe Paternalistis.
Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistis ialah
seorang yang memiliki ciri sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective),
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan,
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif,
jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi
dan fantasinya, dan sering bersikap maha tahu.
d.
Tipe Karismatik.
Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab
mengapa seseorang pemimpin memiliki karisma. Umumnya diketahui bahwa pemimpin
yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya
mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu
sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
itu.
e.
Tipe Demokratis.
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin
yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi
karena tipe kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam
proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
itu adalah makhluk yang termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan
kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari
pada bawahannya, senang menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari
bawahannya, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha
mencapai tujuan, ikhlas memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada
bawahannya untuk berbuat kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu
tidak lagi berbuat kesalahan yang sama, tetapi lebih berani untuk berbuat
kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses
daripadanya, dan berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai
pemimpin.
F. Faktor – factor Yang Mempengaruhi
Kepemimpinan
Dalam melaksanakan
tugas kepemimpinan mempengaruhi orang atau kelompok menuju tujuan tertentu,
kita pemimpin, dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor itu berasal dari
diri kita sendiri, pandangan kita terhadap manusia, keadaan kelompok dan
situasi waktu kepemimpina kita laksanakan.
Factor-faktor yang
berasal dari kita sendiri yang mempengaruhi kepemimpinan kita adalah pengertian
kita tentang kepemimpinan, nilai atau hal yang kita kejar dalam kepemimpinan,
cara kita menduduki tingkat pemimpin dan pengalaman yang kita miliki dalam
bidang kepemimpinan.
G. Implikasi Manajerial Kepemimpinan Dalam
Organisasi
Sebab yang terjadi bila implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi adalah akan menciptakan kepemimpinan yang baik karna adanya proses manajemen yang direncakan, karena induk dari sebuah perusahaan adalah pemimpin jadi bila pemimpin nya berkualitas maka perusahaan tersebut akan menjukukan kualitasnya.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar