NAJIHA BRILIANTI
14115959
2KA01
TEORI ORGANISASI UMUM 2
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Setiap
organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi
perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan
eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan
yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Definisi
pengmabilan keputusan berdasarkan para
ahli :
·
George R.
Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan)
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
· Sondang
P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
· James A.
F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
B. Fungsi Dan Tujuan Pengambilan Keputusan
Fungsi Pengambilan Keputusan individual
atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya
futuristik.
Tujuan Pengambilan Keputusan tujuan
yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah
lain) Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat
kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).
Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan
organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancer
dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien.
C. Dasar – Dasar Pengambilan Keputusan
George R. Terry
menjelaskan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku,
a. Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat
subjektif yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain.
Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan,
yaitu :
·
Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga
mudah untuk memutuskan.
·
Keputusan intuitif lebih tepat untuk
masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat
Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada
umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan.
Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena
kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan
pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga
hal-hal yang lain sering diabaikan.
b. Pengalaman
Dalam hal tersebut, pengalaman
memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang
berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman
dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan
bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha
masalah.
c. Fakta
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup
itu memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan
informasi yang cukup itu sangat sulit.
d. Wewenang
Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka
akan menimbulkan sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial.
Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering
melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
jelas.
e. Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah
– masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.
Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat
objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila
kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat
yang di akui saat itu.
Pengambilan
keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
·
Kejelasan Masalah
·
Orientasi Tujuan : “Kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai”
·
Pengetahuan Alternatif : “Seluruh alternatif
diketahui jenisnya dan konsekuensinya”
·
Preferensi yang jelas : “Alternatif bisa
diurutkan sesuai kriteria”
·
Hasil Maksimal : “Pemilihan alternatif terbaik
didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal”
D. Faktor-faktor dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
·
Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak
berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu diperhitungkan dalam
pengambilan keputusan.
·
Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan
untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Setiap keputusan jangan berorientasi pada
kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
·
Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh
karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
·
Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental
dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan fisik.
·
Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan
waktu yang cukup lama.
·
Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
·
Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar
diketahui keputusan itu benar.
·
Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan
dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.
E.
Jenis-jenis keputusan Organisasi
Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi
harus dapat melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi
mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara
garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
·
Keputusan Rutin.
·
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya
rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk
mengendalikannya.
·
Keputusan tidak Rutin.
·
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang
diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
F.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengambilan Keputusa
Menurut
George R.Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil
keputusan sebagai berikut:
· Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud,
yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
·
Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan
bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
· Setiap keputusan janganlah berorientasi pada
kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
·
Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
·
Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental.
Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
·
Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan
waktu yang cukup lama;
·
Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis
untuk mendapatkan hasil yang baik;
· Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar
dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
·
Setiap keputusan itu merupakan tindakan
permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Kemudian
terdapat 6 faktor lain yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :
·
Fisik
Didasarkan pada
rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada
kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang,
sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
·
Emosional
Didasarkan pada
perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
·
Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan
informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
·
Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuanya dalam bertindak.
·
Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada.
Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan
individual.
·
Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik.
Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu
tingkah laku tertentu
G. Proses Pengambilan Keputusan
1.
Identifikasi
masalah
Dalam hal ini pemimpin
diharapkan mampu mengindentifikasikan masalah yang ada di dalam suatu
organisasi.
2.
Pengumpulan
dan penganalisis data
Pemimpin diharapkan dapat
mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah yang
ada.
3.
Pembuatan
alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan
tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara pemecahannya.
4.
Pemilihan
salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang
dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu dilakukan atas dasar
pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan satu alternatif
dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternative yang dipakai
akan berhasil atau sebaliknya.
5.
Pelaksanaan
keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan
berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang positif atau negatif.
Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga mempunyai alternatif
yang lain.
6.
Pemantauan
dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan
seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
H.
Implikasi Manajerial dalam
Pengambilan Keputusan
Proses Pengambilan Keputusan
dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik.
Sumber :
1. http://anandautama04.blogspot.co.id/2012/04/teori-pengambilan-keputusan.html
2. http://ojan-jan.blogspot.co.id/2012/10/pengambilan-keputusan.html
3. http://www.astaqauliyah.com/blog/read/6/teori-teori-pengambilan-keputusan.html
Terimakasih infonya, sangat bermanfaat (y)
BalasHapus